Rabu, 27 Oktober 2010

juara

       Pada dasarnya setiap dari kita adalah seorang juara, baik itu juara kelas, baca puisi, beladiri, atau bahkan dalam hal negatif sekalipun,  jago mencuri, berbohong, menipu dsb. dan kita pernah merasakan berada diatas angin saat itu, karena kita lebih baik dari orang lain dalam hal tersebut. Sekarang?????......
       Sering kita merasa memiliki banyak kekurangan, baik itu kekurangan secara finansial, maupun fisik,  Disini saya melihat apa saja yang mereka keluhkan dan mencoba menjadi pendengar setia, saya tidak menyanggah ataupun memberikan komentar, karena sesungguhnya mereka juga tidak membutuhkan sanggahan ataupun komentar, yang mereka butuhkan solusi dari masalah yang mereka hadapi (itu kata mereka). Sesungguh mereka sendiri tahu permasalahannya dan seharusnya mereka juga tahu jalan keluarnya. Kita sering kali direpotkan oleh pikiran kita sendiri, sehingga cenderung mempermasalahkan yang seharusnya bukan masalah, yang akhirnya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan negatip, " kenapa saya bodoh?, kenapa saya miskin, tidak terlahir menjadi anak orang kaya? mendapatkan istri/suami yang tidak produktif dsb". William James; "Penemuan terbesar dalam generasi saya adalah bahwa kita dapat merubah hidup kita dengan merubah pola pikir kita". Terus masalah kita apa????
       "Setiap detiknya kita dalam momen yang baru dan unik dialam semesta, momen yang belum terjadi dan akan terjadi, yang terjadi dan takakan terjadi lagi. lalu apa yang kita diajarkan kepada anak-anak disekolah???.satu tambah satu sama dengan dua, Paris ibukota Prancis. Kapan  kita akan diajarkan tentang  diri mereka sendiri???" (Casals). Saya merenung ketika membaca tulisan pikiran Casals saat memikirkan kekurangan sistem pendidikan kita. Ketika kita tidak berusaha untuk tahu diri sendiri maka kita pun akan sulit untuk dapat menolong diri kita sendiri, padahal segala problematika hidup disebabkan oleh diri kita sendiri, dan kita lah yang harus keluar dari permasalah yang ada. Bagaimana kita mau keluar dari masalah yang ada jika sesungguhnya masalah itu ada pada diri kita sendiri. Kita sering memiliki tujuan-tujuan jangka panjang akan tetapi karena panjangnya tujuan tadi kita sering kehilangan arah. Yang akhirnya banyak dari kita tidak yakin dimana batas tujuan tadi.
       Agar tujuan jangka panjang itu berhasil kita wujudkan coba kita mulai tetapkan tujuan yang relistis bukan paksaan, Marilah kita ingat juara-juara yang pernah kita alami, kita mulai dari target juara jangka pendek, jam demi jam, hari demi hari terus keminggu, bulan akhirnya tahun, kita bukan melawan orang lain tapi melawan diri sendiri, melawan sifat malas, ragu, dan menghindari masalah-masalah yang akan timbul, jika memang masih ada masalah itu adalah sebagai proses dari suatu keberhasilan. Dimana proses tidak akan pernah diperhitungkan orang tapi pasti kita alami, bukan proses yang dihargai tapi hasil yang akan dilihat.
      " Kalau nasib mujur itu benar-benar ada, orang yang paling tidak mujur pasti saya, belum pernah sekalipun saya ketiban mujur dalam hidup ini. Setiap berusaha memperoleh apa yang saya selalu mendapati dahulu segala macam macam hal yang tidak saya perlukan_satu demi satu. Saya menemukan 99 hal yang tidak perlu, dan barulah datang yang ke 100_pada akhirnya_sesuatu yang saya cari . ...... Mungkin anda pernah mendengar orang mengucapkan kembali perkataan saya, " jenius itu 1% Ilham, 99% ikhtiar", memang benar, hampir semua kerja keras". - Thomas Alfa Edison -.  "Tidak perduli dari mana anda tapi kemana anda menuju". "Anda adalah apa yang anda pikirkan" . Saya tidak tahu dari mana kata-kata tersebut dan kapan saya mendengar atau membacanya, tapi kata tersebut membuat saya termotivasi dan memacu kreativitas saya.
      saya hanya melakukannya, sementara hasil urusan sang Pencipta dan Pemberi rezky,  seperti kata RCA Kelvin "Just Do It", itu yang membuat saya kembali ingin melakukan hal-hal yang dapat  bikin hidup lebih hidup , Insya Allah.



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar